 |
Inexpose.web.id | SELAYAR-- Babinsa Desa Laiyolo, Srd Rustan, bergerak cepat setelah menerima laporan warga mengenai terjadinya penganiayaan bersenjata tajam di Dusun Padang Oge, Senin malam, 17 November 2025. Insiden itu melibatkan sdra. Siruang (39) dan Adrian (21) yang sama-sama merupakan warga setempat.
Begitu mendengar informasi adanya keributan yang melukai seorang pemuda, Babinsa langsung menuju lokasi kejadian untuk memastikan situasi tetap aman. Setibanya di TKP, Babinsa menemukan bahwa warga telah mengevakuasi korban ke Puskesmas Bontosikuyu. Tanpa menunda waktu, ia langsung bergegas menuju Puskesmas Bontoharu untuk mengecek kondisi korban yang mengalami dua luka tusuk di bagian punggung dan pinggang kiri.
Menurut keterangan saksi, pertikaian bermula ketika korban dan pelaku pulang dari hutan setelah mencari madu. Keduanya terlibat cekcok hingga terjadi perkelahian. Saksi bernama Libo mencoba menenangkan mereka dan meminta pelaku pulang lebih dulu agar masalah tidak berlanjut. Namun, pelaku kemudian kembali bersama dua saudaranya dan menunggu korban di jalan menuju dusun. Saat bertemu, perkelahian kembali pecah hingga korban mengalami luka tusuk sedalam kurang lebih 5 cm.
Babinsa menyampaikan bahwa dirinya langsung memantau perkembangan situasi untuk mencegah gejolak baru di masyarakat. Ia menegaskan komitmennya menjaga keamanan wilayah binaan.
“Saya langsung ke TKP begitu menerima laporan. Setelah tahu korban sudah dirujuk, saya menuju rumah sakit untuk memastikan kondisinya. Kami terus berkoordinasi dengan Polsek Bontosikuyu agar penanganan kasus ini berjalan tuntas,” ujar Babinsa.
Di sisi lain, personel Polsek Bontosikuyu juga telah mengamankan pelaku beserta dua saudaranya untuk pemeriksaan lebih lanjut. Hingga berita ini terbit, belum ada pengakuan terkait siapa yang melakukan penikaman dan barang bukti senjata tajam masih belum ditemukan.
Babinsa memastikan bahwa dirinya tetap memantau kondisi keamanan di Desa Laiyolo agar masyarakat merasa tenang pasca kejadian.
